Archive for Februari 2015
2.
Pengendalian pengeluaran kas
Pengawasan atas penerimaan kas
yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas melalui pos, merupakan hal
yang penting. Akan tetapi, kecuranan atau penyelewengan biasanya jarang terjadi
melalui transaksi penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan
menggunakan faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas pengeluaran
kas sama pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting daripada penerimaan
kas.
Untuk mengawasi pengeluaran kas
dan agar pengendalian intern atas pengeluaran kas berjalan dengan efektif, maka
semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek, kecuali
pengeluaran-pengeluaran yang jumlanya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil.
System voucher dan pengawasan
System voucher dirancang untuk
membantu dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengeluaran kas. System ini
menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a.
Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari
transaksi-transaksi yang telah disetujui (disahkan) oleh orang-orang yang
diberi wewenang oleh perusahaan.
b.
Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan
terjadinya kewajiban, yang meliputi verifikasi, pengesahan, dan pencatatan
harus ditetapkan.
c.
Cek hanya dapat dikeluarkan untuk pembayaran
kewajiban yang telah diverifikasi, disahkan, dan dicatat dengan benar.
d.
Kewajiban harus dicatat pada saat terjadi, dan
setiap transaksi pembelian harus diperlakukan sebagai transaksi yang
independen.
Penerapan prinsip pengendalian
intern pada pengeluaran kas
a.
Penetapan pertanggungjawaban : Hanya orang
tertentu yang diberi kewenangan untuk mendatangani cek (bendahara) dan member
persetujuan penunjukan pemasok.
b.
Pemisahan tugas :Orang yang member persetujuan
pembayaran harus berbeda dengan orang yang melakukan pembayaran, penandatangan
cek tidak boleh melakukan pencatatan pembayaran dengan cek.
c.
Prosedur dokumentasi : Gunakan cek dengan nomor
urut tercetak, periksa urutan pemakaian cek, setiap cek harus didukung oleh
faktur.
d.
Pengamanan fisik : Simpan blangko cek dalam
lemari terkunci, membatasi akses ke tepat penyimpanan cek, gunakan mesiin
pencentak cek
e.
Veriikasi internal secara independen : Cocokan cek
dengan faktur pendukungnya, buat rekonsiliasi bank secara bulanan
Pengendalian sumber daya manusia : Mempertanggungkan
pegawai yang menangani kas, mewajibkan pagawai cuti, meneliti latar belakang
pegawai.Tag :
Mata Kuliah,
Pengendalian Intern dan Akuntansi Terhadap Kas
1.
Pengendalian penerimaan kas
Kas merupakan asset perusahaan
ang siap digunakan untuk diubah menjadi jenis asset yang lain, misalkan
digunakan untuk membeli persediaan barang, memberli asset tetap (tanah, gedung,
mesin, dll). Karena sifatnya yang demikian, kas merupakan asset perusahaan yang
sangat rentan terhadap kecurangan. Selain itu, karena volume transaksi kas
sangat besar, berbagai kemungkinan kekeliruan bisa terjadi dalam melaksanakan
transaksi kas dan pencatatanya. Untuk mengamankan kas dan menjamin ketelitian
pencatatan akuntansi untuk kas, maka prinsip pengendalian intern terhadap kas
harus diterapkan dengan ketat.
Pengendalian
intern ang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk
melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur
tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pengendalian intern, yaitu :
a.
Harus terdapat pemisahan tugas secara tepat.
b.
Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan
seluruhnya ke bank secara harian.
c.
Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan
cek.
Penerapan prinsip pengendalian
intern pada penerimaan kas
- Penetapan tanggungjawab : hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menerima kas.
- Pemisahan tugas : penerima kas, pencatat penerimaan kas, dan pemegang kas dilakukan oleh orang yang berbeda.
- Prosedur dokumentasi : gunakan bukti penerimaan kas, pita kertas dari mesin cash register kas, dan bukti setor ke Bank.
- Pengamanan fisik : simpan kas dalam lemari terkunci atau simpan di bank, membatasi akses ke tempat penyimpanan, gunakan mesin register kas.
- Verifikasi internal secara independen : membandingkan cek dengan faktur, merekomendasi laporan bank secara benar.
- Pengendalian sumber daya manusia : mempertanggungjawabkan pegawai yang menangangi kas, mewajibkan pegawai mengambil cuti, meneliti latar belakang pegawai.
Tag :
Mata Kuliah,
