- Back to Home »
- Mata Kuliah »
- Pengendalian Intern dan Akuntansi Terhadap Kas
Posted by : Unknown
Sabtu, 21 Februari 2015
1.
Pengendalian penerimaan kas
Kas merupakan asset perusahaan
ang siap digunakan untuk diubah menjadi jenis asset yang lain, misalkan
digunakan untuk membeli persediaan barang, memberli asset tetap (tanah, gedung,
mesin, dll). Karena sifatnya yang demikian, kas merupakan asset perusahaan yang
sangat rentan terhadap kecurangan. Selain itu, karena volume transaksi kas
sangat besar, berbagai kemungkinan kekeliruan bisa terjadi dalam melaksanakan
transaksi kas dan pencatatanya. Untuk mengamankan kas dan menjamin ketelitian
pencatatan akuntansi untuk kas, maka prinsip pengendalian intern terhadap kas
harus diterapkan dengan ketat.
Pengendalian
intern ang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk
melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur
tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pengendalian intern, yaitu :
a.
Harus terdapat pemisahan tugas secara tepat.
b.
Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan
seluruhnya ke bank secara harian.
c.
Semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan
cek.
Penerapan prinsip pengendalian
intern pada penerimaan kas
- Penetapan tanggungjawab : hanya orang tertentu yang diberi kewenangan untuk menerima kas.
- Pemisahan tugas : penerima kas, pencatat penerimaan kas, dan pemegang kas dilakukan oleh orang yang berbeda.
- Prosedur dokumentasi : gunakan bukti penerimaan kas, pita kertas dari mesin cash register kas, dan bukti setor ke Bank.
- Pengamanan fisik : simpan kas dalam lemari terkunci atau simpan di bank, membatasi akses ke tempat penyimpanan, gunakan mesin register kas.
- Verifikasi internal secara independen : membandingkan cek dengan faktur, merekomendasi laporan bank secara benar.
- Pengendalian sumber daya manusia : mempertanggungjawabkan pegawai yang menangangi kas, mewajibkan pegawai mengambil cuti, meneliti latar belakang pegawai.