Instagram ku

Statistik

Diberdayakan oleh Blogger.

UUD 1945

UUD RI 1945

adalah aplikasi undang-undang dasar Republik Indonesia, aplikasi ini berjalan secara offline, jadi kita dapat  membuka UUD 45 tanpa harus terkoneksi dengan internet.

Download
Google Play
Tag : ,

Color Note

Color Note Notepad Notes

Ini adalah salah satu aplikasi geratis dari google play, aplikasi ini untuk melakukan catatan-catatan penting kita, misalkan daftar belanja, tugas, dan jadwal kegiatan. color note dapat ditampilkan dalam home screen dengan widget bawaanya yang sudah otomatis terinstal. dalam aplikasi ini kita dapat mengunci catatan kita dengan pasword juga kita dapat membackup data catatan kita, jadi jika kita berpindah perangkat tanpa perlu khawatir akan hilangnya catatan kita.

Download
Google Play
Tag : ,

RINGKASAN PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF



PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF
Bisnis yang berkembang saat ini berkisar pada pembuatan keputusan,  yang seringkali beresiko dalam pengambilan keputusan  terjadi karena tidak memadai dan tidak cukupnya informasi dan karena waktu yang mepet. Lalu apa yang harus dilakukann manajer untuk membuat keputusan yang efektif, berikut ini ada beberapa pedomannya:
A.    Memahami perbedaan budaya. Semua manajer  pasti ingin membuat keputusan yang baik salah satu untuk membuat keputusan yang baik yaitu dengan memahami perbedaan budaya . yaitu dengan memahami:  
a. Nilai-Nilai sosial

b. peran dan Status
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
e. Konsep Jarak Komunikasi
f. Konteks Budaya
g. Bahasa Tubuh
h. Perilaku Sosial
i. Perbedaan budaya perusahaan
B.     Mengetahui waktu yang tepat.
Bila terbukti bahwa suatu keputusan tidak dapat dikerjakan, jangan takut untuk menghentikannya. Namun, banyak pembuat keputusan menahan atau mendistorsi informasi negatif karena tidak mau mengakui bahwa keputusannya buruk. Mereka menjadi sangat terikat dengan keputusan dan menolak mengakui kapan waktunya untuk bergerak maju. Dalam lingkungan dinamis seperti saat ini, cara berpikir seperti ini tidak akan diterima.
C.    Menggunakan proses pembuat keputusan yang efektif .
Dalam proses pengambilan tersebut manager juga harus memperhatikan sifat-sifat berikut:
a.       Berfokus  pada apa yang penting
b.      Harus dapat dinalar secara logis dan konsisten
c.       Dapat menentukan pemahaman subyektif dan obyektif dan memadukan antara   pendekatan analitikal dan pendekatan intuisi.
d.      Hanya membutuhkan informasi dan analisis secukupnya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
e.       Mendorong dan memadukan pengumpulan informasi yang relevan serta opini tertentu.
f.       Jelas, dapat diandalkan, mudah digunakan dan fleksibel.
D.    Membangun organisasi yang bisa beradaptasi karena perubahan lingkungan.
 5 cara dari sebuah organisasi agar bisa beradaptasi karena berubahnya lingkungan:
a.       Tidak tertipu dengan kesuksesan yang diraih oleh organisasi tersebut, tidak terlalu santai karena kesuksesan yang dicapai jadi organisasi harus selalu sigap jika ada masalah sekecil apapun.
b.      Tidak menempatkan para ahli di garis depan, para pekerja garis depan mereka yang selalu berinteraksi dengan pelanggan, produk, dan pemasok, sedangkan para ahli bertugas sebagai pembuat keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalanya produksi.
c.       Membiarkan situasi yang tidak terduga memberikan solusi.
d.      Menghargai keberagaman.
e.       Mengantisipasi dan  mengakui keterbatasannya, organisasi selalu mencoba mengantisipasi masalah semampunya tapi jika semua usaha sudah dilakukan dan tidak terjadi perubahan maka organisasi juga harus mengakui keterbatasannya

Tag : ,

Ringkasan Pendapatan Nasional



Pendapatan Nasional

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto.
Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
Gross Domestic Product (GDP) atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.
Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu cara pengeluaran, cara produk neto, dan cara pendapatan. Berikut akan dijabarkan tentang masing-masing metode.
A.     Cara Pengeluaran
Teknik perhitungan ini banyak digunakan di negara-negara maju, seperti Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat, dimana pendapatan nasional yang dihasilkan metode ini dapat memberi gambaran tentang sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, serta memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi (Sukirno, 2008, p37). Perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran memiliki empat komponen penting, yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (Sukirno, 2008, p37).
1.      Konsumsi rumah tangga adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga, termasuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama, jasa dan biaya pendidikan (Mankiw, 2006, p12), namun tidak termasuk investasi, seperti pembayaran asuransi atau uang saku untuk anak (Sukirno, 2008, p38).
2.      Belanja pemerintah mencakup pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah, yang dibedakan menjadi konsumsi dan investasi (Sukirno, 2008, p38). Yang termasuk dalam konsumsi adalah pembayaran gaji dan tunjangan pegawai negri dan pembelian inventaris, sedangkan yang termasuk investasi adalah pembangunan jalan raya, sekolah, dan lain sebagainya. pembayaran jaminan social untuk fakir miskin, bantuan untuk korban bencana alam dan subsidi lainnya tidak termasuk dalam belanja pemerintah, melainkan termasuk dalam pembayaran transfer, karena tidak ada barang/jasa yang diproduksi (Mankiw, 2006, p13).
3.      Investasi merupakan pembelian barang yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang/jasa lainnya (Mankiw, 2006, p12). Investasi dapat digolongkan menjadi pengeluaran atas barang modal dan peralatan produksi, perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun, dan pengeluaran untuk mendirikan bangunan (Sukirno, 2008, p39).
4.      Ekspor neto sama dengan pembelian produk dalam negri oleh orang asing (ekspor) dikurangi dengan pembelian produk luar negri oleh warga negara tersebut (impor) dalam periode yang sama (Mankiw, 2006, p13).

B.      Cara Produk Neto
Produk neto dapat diartikan sebagai nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi (Sukirno, 2008, p42). Sehingga perhitungan pendapatan nasional dengan cara neto diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian negara tersebut. Cara ini dapat memberikan informasi tentang seberapa besar pengaruh sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian negara.
C.      Cara Pendapatan
Pendapatan nasional dengan cara pendapatan diperoleh dari penjumlahan pendapatan-pendapatan yang terjadi, akibat penggunaan faktor produksi untuk mewujudkan barang dan jasa (Sukirno, 2008, p44). Pendapatan tersebut digolongkan menjadi pendapatan para pekerja (gaji/upah), pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga neto dan keuntungan perusahaan.
Dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional, terdapat berbagai kendala, terutama di Indonesia. Masalah tersebut antara lain adalah
1.      Ketersediaan data dan informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik
2.      Pemilihan kegiatan produksi yang termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi, kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional.
3.      Penghitungan dua kali kerapkali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang berbeda. Misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat dianggap sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula dimasukkan dalam perhitungan produksi roti/kue, maka akan terjadi perhitungan dua kali.
4.      Penentuan harga barang yang berlaku, karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi, musim, harga dollar, dan lain sebagainya.
5.      Investasi bruto dan investasi neto, dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung investasi yang dilakukan oleh negara.
6.      Informasi kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan digunakan dalam perhitungan.





PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
A.     Pengertian perhitungan pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah salah satu variable penting dalam pembahasan ekonomi makro.
Variabel ini umum digunakan sebagai indikator tingkat tingkat kemakmuran masyarakat sebuah perekonomian, kinerja sebuah perekonomian dari waktu ke waktu, melihat struktur perekonomia suatu Negara, membandingkan perekonomian Negara satu dengan perekonomian Negara lain, dan sebagainya. Dalam lingkup lain (skala daerah ) variable ini dinamakan pendapatan regional, yang manfaatnya menyerupai pendapatan nasional.
Istilah pendapatan nasional merupakan terjemahan dari national income atau lengkapnya National income account. Pendapatan nasional tidak hanya menghitung pendpatan secara nasional saja, tetappi juga menghitung pengeluaran secara nasional bahkan produksi barang dan jasa secara nasional. Perhitungan tersebut dilakukan secara periodic,biasanya dalam satuan waktu tahunan atau quartalan. Karena pendapatan nasional dapat berarti seluruh pendapatan, seluruh pengeluaran, atau seluruh produksi barang dan jasa, maka perhitungannya dpat dilakukan berdasarkan tiga jenis kegiatan ekonomi tersebut.antara lain pendekatan pendapatan atau income approach , pendekatan pengeluaran atau expenditure approach dan pendekatan produksi atau production approach. Ketika pendekatan tersebut akan menghasilkan nilai yang sama besarnya.
1.      Pendekatan pendapatan (income approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah menjumlahkan seluruh pendapatan atau penghasilan pelaku ekonomi dalam suatau Negara pada periode tertentu. Untuk memudahkan perhitungan maka, penerima pendapatan dikelompokkan berdasarkan  jenis fktor produksi yang dimilikinya.
Terdapat empat macam pemilik faktor produksi yaitu:
·         Pemilik faktor produksi tenaga kerja memiliki pendapatan berupa upah ( wedges)
·         Pemilik faktor produksi tanah memiliki pendapatan berupa sewa (rent)
·         Pemilik faktor produksi modal memiliki pendapatan berupa bunga (interest)
·         Wiraswastawan (entrepreneur) memiliki pendapatan berupa laba (profit)



Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan berupa upah
Yr = Pendapatan berup sewa
Yi = Pendapatan berupa bunga
Yp = Pendapatan berupa laba atau profit
Jika pelaku ekonomi yang dihitung tersebut didasarkan atas wilayah tempat mereka melakukan kegiatan ekonomi maka pendapatannya disebut pendapatan domestic bruto (gross domestic / GDI ) GDI menghitung pendapatan selaku seluruh pelaku ekonomi di wilayah Negara
GDI menghitung pendapatan seluruh pelaku ekonomi diwilayah Negara tanpa membedakan kewarganegaraan pelaku tersebut jika yang dihitung adalah pendapatan seluruh warga Negara diwilayah Negara tersebut dan yang berada di Negara lain, tanpa memasukkan pendapatan warga Negara asing di wilayah Negara tersebut maka disebut pendapatan nasionalbruto. Sebutan bruto digunakan apabila belum dikurangi dengan penyusutan barang modal. Jika telah dikurangi maka sebutan bruto berubah menjadi netto. GNI yang telah dikurangi dengan penyusutan disebut pendapatan nasional atau national income (NI)
2.      Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach )
Pendekatan pengeluaran adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja pelaku ekonomi dalam suatu Negara selama periode tertentu untuk memudahkan perhitungan maka pelaku pengeluaran  dalam pereko nomian dikelompokkan sebagai berikut :
a.      Kelompok rumah tangga perseorangan mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga (personal consumption expenditure). Pengeluaran ini meliputi konsumsi untuk barang-barang tahan lama dan yang tidak tahan lama.
b.      Kelompok perusahaan mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran investasi domestik bruto (gross private domestic investment). Pengeluaran ini terdiri atas investasi untuk bangunan-bangunan baru, alat- alat produksi yang tahan lama, serta persediaan barang-barang oleh perusahaan.
c.       Pemerintah mempunyai pengeluaran dalam bentuk konsumsi pemerintah (government purchases of goods and services). Pengeluaran ini terdiri atas pengeluaran pemerintah pusat dan daerah.
d.      Sektor luar negeri mempunyai  penerimaan berupa ekspor dan pengeluaran berupa impor. Selisih ekspor dengan impor merupakan net ekspor.

Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut ;
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor
M = pengeluaran dari impor

3.      Pendekatan produksi (production approach)
Pendekatan produksi adalah menjumlahkan seluruh nilai produk akhir barang dan jasa (final goods and services), dalam suatu Negara selama periode tertentu.
Pendekatan produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan Nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sector-sektor  produktif. Untuk Indonesia sector produktif terdiri atas 9 atau bisa juga 11 lapangan usaha atau yang digunakan oleh BPS Indonesia yang meliputi :
a.      Pertanian/ Agriculture
b.      Pertambangan dan Penggalian / MInning and Quarrying
c.       Industri pengolahan / Manufacturing Industries
d.      Listrik, gas, dan air bersih / Electric, gas and Water supply
e.      Bangunan / Contruction
f.        Perdagangan Restoran dan hotel / trade, Restaurant and hotel
g.      Pengangkutan dan komunikasi / Transportation and communication
h.      Keuangan, Persewaan Bangunan dan jasa perusahaan / Finance, Rent of Building, and Bussiness service
i.        Jasa-jasa / Service
Secara matematis pendapatan nasional ini dituliskan sebagai berikut :
N
Y = ∑   Qi Pi
I =1

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
Qi = jumlah barang dan jasa
Pi = harga per unit barang dan jasa
Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda dalam metode ini maka yang dilakukan adalah hanya menjumlahkan nilai tambah dari masing – masing sector produksi tersebut / menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi tersebut.
Contoh menghitung nilai tambah bruto adalah sebagai berikut ( harga bersih ) :
Ø Tebu / 2,5 kg dijual Rp. 2500
Ø 2,5 kg diolah menjadi gula / kg dijual Rp. 4000
Ø Gula / kg diolah menjadi gulali dijual Rp. 6000
Berdasarkan informasi tersebut maka besarnya nilai tambah bruto dari kegiatan menjual sejak tebu menjadi gulali adalah :
Rp . 2500 + ( Rp. 4000 – Rp . 2500) + ( Rp . 6000 – Rp . 4000 )
= Rp . 2500 + Rp . 1500 + Rp . 2000
= Rp . 6000 .
Perhatikan bahwa nilai ini sama dengan nilai gulali . inilah yang dimaksud dengan nilai tambah bruto dari suatu produk.
PDB (Produk Domestik Bruto ) = Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi PDB mencakup barang dan jasa yang sedang diproduksi. PDB tidak temasuk transaksi yang melibatkan barang barang yang diproduksi pada masa lalu. PDB mengukur nilai produksi di dalam batas batas wilayah geografis suatu Negara. PDB mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu.
B.      MANFAAT PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Manfaat dari mengetahui besaran pendapatan nasional suatu Negara  sebagai berikut :
1.      Dengan mengetahui besarnya pendapatan nasional setiap periodenya maka akan dapat diketahui potensi sumber daya suatu Negara (bila dalam skala daerah disebut pendapatan regional )
2.      Berdasarkan pendapatan nasional atau regional dapat diketahui kekuatan atau kemampuan ekonomi suatu Negara atau daerah
3.      Berdasarkan pendapatan nasional atau regional akan dapat diketahui besarnya produktifitas masyarakat suatu Negara
4.      Dengan diketahuinya pendapatan nasional atau regional dapat ditentukan perkembangan atau pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau daerah
5.      Dengan diketahui pendapatan nasional atau regional dapat dijadikan acuan bagi perencanaan pembangunan nasional berikutnya
6.      Berdasarkan pendapatan nasional pemerintah dapat membuat skema program pinjaman luar negri berjangka panjang dan rendah bunga atau soft loan .




Daftar Pustaka
http://sakhowatilaqhnia.students.uii.ac.id/2014/03/27/perhitungan-pendapatan-nasional/
Tag : ,

- Copyright © Den Andro - Skyblue - Powered by Blogger - Edited by Denia -