Archive for Mei 2015
UUD 1945
UUD RI 1945
adalah aplikasi undang-undang dasar Republik Indonesia, aplikasi ini berjalan secara offline, jadi kita dapat membuka UUD 45 tanpa harus terkoneksi dengan internet.
Download
Google Play
adalah aplikasi undang-undang dasar Republik Indonesia, aplikasi ini berjalan secara offline, jadi kita dapat membuka UUD 45 tanpa harus terkoneksi dengan internet.
Download
Google Play
Tag :
Download APK,
Color Note
Color Note Notepad Notes
Ini adalah salah satu aplikasi geratis dari google play, aplikasi ini untuk melakukan catatan-catatan penting kita, misalkan daftar belanja, tugas, dan jadwal kegiatan. color note dapat ditampilkan dalam home screen dengan widget bawaanya yang sudah otomatis terinstal. dalam aplikasi ini kita dapat mengunci catatan kita dengan pasword juga kita dapat membackup data catatan kita, jadi jika kita berpindah perangkat tanpa perlu khawatir akan hilangnya catatan kita.
Download
Google Play
Ini adalah salah satu aplikasi geratis dari google play, aplikasi ini untuk melakukan catatan-catatan penting kita, misalkan daftar belanja, tugas, dan jadwal kegiatan. color note dapat ditampilkan dalam home screen dengan widget bawaanya yang sudah otomatis terinstal. dalam aplikasi ini kita dapat mengunci catatan kita dengan pasword juga kita dapat membackup data catatan kita, jadi jika kita berpindah perangkat tanpa perlu khawatir akan hilangnya catatan kita.
Download
Google Play
Tag :
Download APK,
Clean Master
Clean Master
adalah aplikasi untuk membuat perangkat kita menjadi lebih ringan, dan bisa menghapus file-file yang tidak dibutuhkan (junk file).
Download
Play Store
adalah aplikasi untuk membuat perangkat kita menjadi lebih ringan, dan bisa menghapus file-file yang tidak dibutuhkan (junk file).
Download
Play Store
Tag :
Download APK,
RINGKASAN PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF
PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF
Bisnis
yang berkembang saat ini berkisar pada pembuatan keputusan, yang seringkali beresiko dalam pengambilan
keputusan terjadi karena tidak memadai
dan tidak cukupnya informasi dan karena waktu yang mepet. Lalu apa yang harus
dilakukann manajer untuk membuat keputusan yang efektif, berikut ini ada
beberapa pedomannya:
A. Memahami perbedaan
budaya. Semua manajer pasti ingin membuat keputusan yang baik salah
satu untuk membuat keputusan yang baik yaitu dengan memahami perbedaan budaya . yaitu dengan
memahami:
a. Nilai-Nilai sosial
b. peran dan Status
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
e. Konsep Jarak Komunikasi
f. Konteks Budaya
g. Bahasa Tubuh
h. Perilaku Sosial
i. Perbedaan budaya perusahaan
a. Nilai-Nilai sosial
b. peran dan Status
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
e. Konsep Jarak Komunikasi
f. Konteks Budaya
g. Bahasa Tubuh
h. Perilaku Sosial
i. Perbedaan budaya perusahaan
B. Mengetahui waktu yang tepat.
Bila
terbukti bahwa suatu keputusan tidak dapat dikerjakan, jangan takut untuk
menghentikannya. Namun, banyak pembuat keputusan menahan atau mendistorsi
informasi negatif karena tidak mau mengakui bahwa keputusannya buruk. Mereka
menjadi sangat terikat dengan keputusan dan menolak mengakui kapan waktunya
untuk bergerak maju. Dalam lingkungan dinamis seperti saat ini, cara berpikir
seperti ini tidak akan diterima.
C.
Menggunakan
proses pembuat keputusan yang efektif .
Dalam
proses pengambilan tersebut manager juga harus memperhatikan sifat-sifat
berikut:
a.
Berfokus pada apa yang penting
b.
Harus
dapat dinalar secara logis dan konsisten
c.
Dapat
menentukan pemahaman subyektif dan obyektif dan memadukan antara pendekatan analitikal dan pendekatan
intuisi.
d.
Hanya
membutuhkan informasi dan analisis secukupnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.
e.
Mendorong
dan memadukan pengumpulan informasi yang relevan serta opini tertentu.
f.
Jelas,
dapat diandalkan, mudah digunakan dan fleksibel.
D.
Membangun
organisasi yang bisa beradaptasi karena perubahan lingkungan.
5 cara dari sebuah organisasi agar bisa
beradaptasi karena berubahnya lingkungan:
a. Tidak tertipu dengan kesuksesan yang
diraih oleh organisasi tersebut, tidak terlalu santai karena kesuksesan yang
dicapai jadi organisasi harus selalu sigap jika ada masalah sekecil apapun.
b.
Tidak
menempatkan para ahli di garis depan, para pekerja garis depan mereka yang
selalu berinteraksi dengan pelanggan, produk, dan pemasok, sedangkan para ahli
bertugas sebagai pembuat keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalanya
produksi.
c.
Membiarkan
situasi yang tidak terduga memberikan solusi.
d.
Menghargai
keberagaman.
e.
Mengantisipasi
dan mengakui keterbatasannya, organisasi
selalu mencoba mengantisipasi masalah semampunya tapi jika semua usaha sudah
dilakukan dan tidak terjadi perubahan maka organisasi juga harus mengakui
keterbatasannya
Tag :
Mata Kuliah,
Ringkasan Pendapatan Nasional
Pendapatan
Nasional
Salah satu tolak ukur yang dapat
digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan
nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk
mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai
sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008,
p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan
untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan
datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan
kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi
untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan
sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno,
2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno,
2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan
nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto.
Gross National Product (GNP) atau
disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan
jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik
warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor
produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang
dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam
negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
Gross Domestic Product (GDP) atau
disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari
semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu
periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya
sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara
tersebut.
Terdapat tiga metode yang dapat
digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu cara pengeluaran, cara
produk neto, dan cara pendapatan. Berikut akan dijabarkan tentang masing-masing
metode.
A. Cara Pengeluaran
Teknik perhitungan ini banyak
digunakan di negara-negara maju, seperti Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika
Serikat, dimana pendapatan nasional yang dihasilkan metode ini dapat memberi
gambaran tentang sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau
sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran
yang sedang dinikmati, serta memberikan informasi dan data yang dibutuhkan
dalam analisis makroekonomi (Sukirno, 2008, p37). Perhitungan pendapatan
nasional dengan cara pengeluaran memiliki empat komponen penting, yaitu
konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta
(investasi) dan ekspor neto (Sukirno, 2008, p37).
1. Konsumsi rumah tangga
adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga, termasuk barang tahan
lama, barang tidak tahan lama, jasa dan biaya pendidikan (Mankiw, 2006, p12), namun
tidak termasuk investasi, seperti pembayaran asuransi atau uang saku untuk anak
(Sukirno, 2008, p38).
2. Belanja pemerintah
mencakup pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah, yang dibedakan menjadi
konsumsi dan investasi (Sukirno, 2008, p38). Yang termasuk dalam konsumsi
adalah pembayaran gaji dan tunjangan pegawai negri dan pembelian inventaris,
sedangkan yang termasuk investasi adalah pembangunan jalan raya, sekolah, dan
lain sebagainya. pembayaran jaminan social untuk fakir miskin, bantuan untuk korban
bencana alam dan subsidi lainnya tidak termasuk dalam belanja pemerintah,
melainkan termasuk dalam pembayaran transfer, karena tidak ada barang/jasa yang
diproduksi (Mankiw, 2006, p13).
3. Investasi merupakan
pembelian barang yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang/jasa lainnya
(Mankiw, 2006, p12). Investasi dapat digolongkan menjadi pengeluaran atas
barang modal dan peralatan produksi, perubahan dalam nilai inventori pada akhir
tahun, dan pengeluaran untuk mendirikan bangunan (Sukirno, 2008, p39).
4. Ekspor neto sama dengan
pembelian produk dalam negri oleh orang asing (ekspor) dikurangi dengan
pembelian produk luar negri oleh warga negara tersebut (impor) dalam periode
yang sama (Mankiw, 2006, p13).
B. Cara Produk Neto
Produk neto dapat diartikan sebagai
nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi (Sukirno, 2008, p42).
Sehingga perhitungan pendapatan nasional dengan cara neto diperoleh dengan
menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai lapangan
usaha dalam perekonomian negara tersebut. Cara ini dapat memberikan informasi
tentang seberapa besar pengaruh sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian
negara.
C. Cara Pendapatan
Pendapatan nasional dengan cara
pendapatan diperoleh dari penjumlahan pendapatan-pendapatan yang terjadi,
akibat penggunaan faktor produksi untuk mewujudkan barang dan jasa (Sukirno,
2008, p44). Pendapatan tersebut digolongkan menjadi pendapatan para pekerja
(gaji/upah), pendapatan dari usaha perseorangan, pendapatan dari sewa, bunga
neto dan keuntungan perusahaan.
Dalam melakukan perhitungan
pendapatan nasional, terdapat berbagai kendala, terutama di Indonesia. Masalah
tersebut antara lain adalah
1. Ketersediaan data dan
informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik
2. Pemilihan kegiatan
produksi yang termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh adalah kegiatan
produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk
konsumsi pribadi, kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli
obat terlarang dan prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak
termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional.
3. Penghitungan dua kali
kerapkali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang berbeda.
Misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat dianggap
sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka
dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula
dimasukkan dalam perhitungan produksi roti/kue, maka akan terjadi perhitungan
dua kali.
4. Penentuan harga barang
yang berlaku, karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung
pada lokasi, musim, harga dollar, dan lain sebagainya.
5. Investasi bruto dan investasi
neto, dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung
investasi yang dilakukan oleh negara.
6. Informasi kenaikan harga
barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks harga itu sendiri
memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan digunakan dalam
perhitungan.
PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
A. Pengertian perhitungan pendapatan nasional
Pendapatan nasional adalah salah satu
variable penting dalam pembahasan ekonomi makro.
Variabel ini umum digunakan sebagai
indikator tingkat tingkat kemakmuran masyarakat sebuah perekonomian, kinerja
sebuah perekonomian dari waktu ke waktu, melihat struktur perekonomia suatu
Negara, membandingkan perekonomian Negara satu dengan perekonomian Negara lain,
dan sebagainya. Dalam lingkup lain (skala daerah ) variable ini dinamakan
pendapatan regional, yang manfaatnya menyerupai pendapatan nasional.
Istilah pendapatan nasional merupakan
terjemahan dari national income atau lengkapnya National income account.
Pendapatan nasional tidak hanya menghitung pendpatan secara nasional saja,
tetappi juga menghitung pengeluaran secara nasional bahkan produksi barang dan
jasa secara nasional. Perhitungan tersebut dilakukan secara periodic,biasanya
dalam satuan waktu tahunan atau quartalan. Karena pendapatan nasional dapat
berarti seluruh pendapatan, seluruh pengeluaran, atau seluruh produksi barang
dan jasa, maka perhitungannya dpat dilakukan berdasarkan tiga jenis kegiatan
ekonomi tersebut.antara lain pendekatan pendapatan atau income approach ,
pendekatan pengeluaran atau expenditure approach dan pendekatan produksi atau
production approach. Ketika pendekatan tersebut akan menghasilkan nilai yang
sama besarnya.
1. Pendekatan pendapatan
(income approach)
Perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pendapatan adalah menjumlahkan seluruh pendapatan atau penghasilan
pelaku ekonomi dalam suatau Negara pada periode tertentu. Untuk memudahkan
perhitungan maka, penerima pendapatan dikelompokkan berdasarkan jenis fktor produksi yang dimilikinya.
Terdapat empat macam pemilik faktor
produksi yaitu:
·
Pemilik faktor produksi tenaga kerja memiliki pendapatan
berupa upah ( wedges)
·
Pemilik faktor produksi tanah memiliki pendapatan berupa sewa
(rent)
·
Pemilik faktor produksi modal memiliki pendapatan berupa
bunga (interest)
·
Wiraswastawan (entrepreneur) memiliki pendapatan berupa laba
(profit)
Secara sistematis dapat dituliskan
sebagai berikut :
Y = Yw + Yr + Yi + Yp
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Yw = Pendapatan berupa upah
Yr = Pendapatan berup sewa
Yi = Pendapatan berupa bunga
Yp = Pendapatan berupa laba atau
profit
Jika pelaku ekonomi yang dihitung
tersebut didasarkan atas wilayah tempat mereka melakukan kegiatan ekonomi maka
pendapatannya disebut pendapatan domestic bruto (gross domestic / GDI ) GDI
menghitung pendapatan selaku seluruh pelaku ekonomi di wilayah Negara
GDI menghitung pendapatan seluruh
pelaku ekonomi diwilayah Negara tanpa membedakan kewarganegaraan pelaku
tersebut jika yang dihitung adalah pendapatan seluruh warga Negara diwilayah
Negara tersebut dan yang berada di Negara lain, tanpa memasukkan pendapatan
warga Negara asing di wilayah Negara tersebut maka disebut pendapatan
nasionalbruto. Sebutan bruto digunakan apabila belum dikurangi dengan
penyusutan barang modal. Jika telah dikurangi maka sebutan bruto berubah
menjadi netto. GNI yang telah dikurangi dengan penyusutan disebut pendapatan
nasional atau national income (NI)
2. Pendekatan Pengeluaran
(Expenditure Approach )
Pendekatan pengeluaran adalah
menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja pelaku ekonomi dalam suatu Negara
selama periode tertentu untuk memudahkan perhitungan maka pelaku
pengeluaran dalam pereko nomian dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Kelompok rumah tangga
perseorangan mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran konsumsi
perseorangan dan rumah tangga (personal consumption expenditure). Pengeluaran
ini meliputi konsumsi untuk barang-barang tahan lama dan yang tidak tahan lama.
b. Kelompok perusahaan
mempunyai pengeluaran dalam bentuk pengeluaran investasi domestik bruto (gross
private domestic investment). Pengeluaran ini terdiri atas investasi untuk
bangunan-bangunan baru, alat- alat produksi yang tahan lama, serta persediaan
barang-barang oleh perusahaan.
c. Pemerintah mempunyai
pengeluaran dalam bentuk konsumsi pemerintah (government purchases of goods and
services). Pengeluaran ini terdiri atas pengeluaran pemerintah pusat dan
daerah.
d. Sektor luar negeri
mempunyai penerimaan berupa ekspor dan
pengeluaran berupa impor. Selisih ekspor dengan impor merupakan net ekspor.
Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut ;
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi perseorangan
dan rumah tangga
I = pengeluaran investasi domestic
bruto
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = penerimaan dari ekspor
M = pengeluaran dari impor
3. Pendekatan produksi
(production approach)
Pendekatan produksi adalah
menjumlahkan seluruh nilai produk akhir barang dan jasa (final goods and
services), dalam suatu Negara selama periode tertentu.
Pendekatan produksi digunakan untuk
menentukan besarnya pendapatan Nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi
yang dihasilkan oleh sector-sektor
produktif. Untuk Indonesia sector produktif terdiri atas 9 atau bisa
juga 11 lapangan usaha atau yang digunakan oleh BPS Indonesia yang meliputi :
a. Pertanian/ Agriculture
b. Pertambangan dan
Penggalian / MInning and Quarrying
c. Industri pengolahan /
Manufacturing Industries
d. Listrik, gas, dan air
bersih / Electric, gas and Water supply
e. Bangunan / Contruction
f.
Perdagangan Restoran dan hotel / trade, Restaurant and hotel
g. Pengangkutan dan
komunikasi / Transportation and communication
h. Keuangan, Persewaan
Bangunan dan jasa perusahaan / Finance, Rent of Building, and Bussiness service
i.
Jasa-jasa / Service
Secara matematis pendapatan nasional
ini dituliskan sebagai berikut :
N
Y = ∑ Qi Pi
I =1
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
Qi = jumlah barang dan jasa
Pi = harga per unit barang dan jasa
Untuk menghindari terjadinya
perhitungan ganda dalam metode ini maka yang dilakukan adalah hanya
menjumlahkan nilai tambah dari masing – masing sector produksi tersebut /
menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi tersebut.
Contoh menghitung nilai tambah bruto
adalah sebagai berikut ( harga bersih ) :
Ø Tebu / 2,5 kg dijual Rp. 2500
Ø 2,5 kg diolah menjadi gula / kg
dijual Rp. 4000
Ø Gula / kg diolah menjadi gulali
dijual Rp. 6000
Berdasarkan informasi tersebut maka
besarnya nilai tambah bruto dari kegiatan menjual sejak tebu menjadi gulali
adalah :
Rp . 2500 + ( Rp. 4000 – Rp . 2500) +
( Rp . 6000 – Rp . 4000 )
= Rp . 2500 + Rp . 1500 + Rp . 2000
= Rp . 6000 .
Perhatikan bahwa nilai ini sama
dengan nilai gulali . inilah yang dimaksud dengan nilai tambah bruto dari suatu
produk.
PDB (Produk Domestik Bruto ) = Hasil
perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi PDB mencakup barang dan jasa
yang sedang diproduksi. PDB tidak temasuk transaksi yang melibatkan barang
barang yang diproduksi pada masa lalu. PDB mengukur nilai produksi di dalam
batas batas wilayah geografis suatu Negara. PDB mengukur nilai produksi yang
dilakukan dalam rentang waktu tertentu.
B. MANFAAT PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Manfaat dari mengetahui besaran
pendapatan nasional suatu Negara sebagai
berikut :
1. Dengan mengetahui besarnya
pendapatan nasional setiap periodenya maka akan dapat diketahui potensi sumber
daya suatu Negara (bila dalam skala daerah disebut pendapatan regional )
2. Berdasarkan pendapatan
nasional atau regional dapat diketahui kekuatan atau kemampuan ekonomi suatu
Negara atau daerah
3. Berdasarkan pendapatan
nasional atau regional akan dapat diketahui besarnya produktifitas masyarakat
suatu Negara
4. Dengan diketahuinya
pendapatan nasional atau regional dapat ditentukan perkembangan atau
pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau daerah
5. Dengan diketahui
pendapatan nasional atau regional dapat dijadikan acuan bagi perencanaan
pembangunan nasional berikutnya
6. Berdasarkan pendapatan
nasional pemerintah dapat membuat skema program pinjaman luar negri berjangka
panjang dan rendah bunga atau soft loan .
Daftar
Pustaka
http://sakhowatilaqhnia.students.uii.ac.id/2014/03/27/perhitungan-pendapatan-nasional/Tag :
Mata Kuliah,



