- Back to Home »
- Mata Kuliah »
- Makalah Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka
Posted by : Unknown
Kamis, 21 Mei 2015
Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran, Kurs Valuta
Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti mata kuliah Makro Pengantar
|
|||||
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro adapun
judul yang dibahas dalam makalah berikut ini yaitu mengenai pengertian,tugas
dan fungsi Otoritas jasa keuangan.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen dan pihak yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga
diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang Otoritas Jasa Keuangan, Untuk
kesempurnaan dari makalah ini, maka diharapkan saran dan kritik dari para
pembaca agar dalam menyusun makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya
dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua,
terima kasih.
Sleman, 5 Mei 2015
Penulis
Ekonomi
internasional adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang sangat menarik
untuk dipelajari dan dianalisis. Ekonomi internasional mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional
(ekspor-impor) dimana salah satu permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi
internasional yaitu mengenai neraca perdagangan internasional dan neraca
pembayaran internasional. Beberapa hal yang erat hubungannya dengan efek
kegiatan ekonomi dalam perekonomian terbuka dibicarakan dalam makalah ini.
Makalah ini akan menerangkan mengenai neraca perdagangan, neraca pembayaran,
penentuan kurs pertukaran diantara sesuatu mata uang dengan mata uang negara
lain, masalah-masalah yang dihadapi dalam perekonomian terbuka, dan
langkah-langkah pemerintah yang dapat dijalankan apabila perdagangan luar
negeri dan lalu lintas dana menimbulkan efek buruk atas kegiatan ekonomi
negara.
Berdasarkan pada
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Neraca Perdagangan Internasional yang terdiri dari :
a. Pengertian Neraca Perdagangan.
b. Teori Perdagangan Internasional, Teori Keuangan
Mutlak dan Komparatif
c. Konsep Devisa bagi Negara
dalam Perdagangan Internasional
d. Hambatan (Kebijakan)
Perdagangan Internasional
2. Neraca Pembayaran yang terdiri
dari :
a. Pengertian Neraca Pembayaran
b. Neraca Modal
c. Cadangan Valuta Asing
d. Kurs Pertukaran dan Neraca
Pembayaran
e. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Indonesia
f. Neraca Keseluruhan
3. Kaitan Antara Neraca
Perdagangan dengan Neraca Pembayaran
Internasional
4. Kurs Valuta Asing, terdiri
dari :
a. Pengertian kurs valuta asing
b. Perubahan-perubahan kurs
c. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kurs
d. Kurs pertukaran dan neraca
pembayaran
5. Kegiatan Ekonomi Terbuka, yang
terdiri dari :
a. Kebijakan pemerintah dalam
ekonomi terbuka
b. Kebijakan memindahkan
perbelanjaan
c. Kebijakan pengurangan
perbelanjaan
d. Devaluasi (penurunan nilai
valuta asing)
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah :
a. Untuk mengetahui apa
pengertian/ definisi dari neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan valuta
asing
b. Dapat mengenal kebijakan
pemerintah dalam perekonomian terbuka
c. Mengetahui apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi kurs
d. Mengetahui penurunan nilai
valuta asing
e. Mengetahui neraca modal
f. Dapat mengetahui cadangan
valuta asing
g. Mengetahui neraca
keseluruhan
h. Untuk mengetahui
hambatan-hambatan dalam perdagangan internasi
1.4.
Metodologi Penulisan
Pada
pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dari
buku-buku mengenai Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran dan dari internet.
Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang
hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur
ketidak sengajaan.
Neraca
perdagangan (ekspor-impor, terkadang dilambangkan NX) adalah perbedaan antara
nilai moneter dari ekspor dan impor barang dalam perekonomian dari waktu ke
waktu
Setiap
Transaksi keuangan harus dicatat, begitupula dengan transaksi keuangan dalam
perdagangan internasional. Kegiatan utama perdagangan internasional mencakup ekspor
dan impor. Antara ekspor dan impor, dapat dibuat suatu nerca yang menggambarkan
tingkat ekspor dan impor suatu Negara. Melalui neraca tersebut dapat dilihat
apakah suatu negara mendapatkan laba (dalam bentuk cadangan devisa) atau tidak.
Suatu
negara dikatan mendapatkan laba dari perdagangan internasional jika nilai
ekspornya lebih besar daripada nilai impor (keadaan ini biasanya disebut dengan
istilah neraca perdagangan aktif)
Jadi,
Pengertian neraca perdaganga internasional (balance of trade) adalah Neraca
yang menggambarkan nilai dari transaksi ekspor dan impor barang suatu negara
dalam perdagangan internasional.
Nilai
nominal dalam neraca perdagangan internasiona biasanya dinyatakan dalam satuan
dollar AS. Sama seperti APBN, pencatatan
neraca perdagangan internasional dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya
satu tahun).
Neraca
perdagangan internasional di negara indonesia dibedakan menjadi dua kategori,
yaitu ekspor/ impor migas dan ekspor/ impor nonmigas.
Cara
penggolongan akun neraca perdagangan internasional yaitu:
- Ekspor dicatat disebelah
kredit.
- Impor dicatat disebelah
debi
Keyakinan
bahwa perdagangan internasional memberikan sumbangan yang positif terhadap
kegiatan ekonomi negara telah melandasi munculnya berbagai teori dari ahli-ahli
ekonomi tentang perdagangan internasional.
Terdapat
banyak teori tentang perdagangan internasional, beberapa diantaranya :
1. Teori keunggulan mutlak
(absolut)
Dikemukakan
oleh Adam smith. Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh suatu
negara, karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya lebih
murah dibandingkan dengan negara lain. Menurut teori ini, bila harga dari jenis
barang yang sama tidak berbeda anatar negara maka tidak alasan untuk melakukan
perdagangan internasional.
Contoh
:
|
Negara
|
Produksi
|
Perbandingan dasar tukar dalam
(DTDN)
|
||
|
Kain
|
TV
|
Kain/ TV
|
TV/ Kain
|
|
|
Indonesia
|
90
|
60
|
90/60= 1,5
|
60/90= 0,67
|
|
Belanda
|
50
|
100
|
50/100=0,5
|
100/50=2
|
Dari
tabel diatas, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain, sedangkan
keunggulan mutlak belanda dalam produksi tv.
2. Teori keunggulan
komparatif.
Teori
keunggulan komparatif (theory of
comparative advantage) merupakan
teori yang dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Teori keunggulan
komparatif melihat keuntungan atau kerugian dari perdagangan internasional
dalam perbandingan relatif. Hingga saat ini, teori keunggulan komparatif
merupakan dasar utama yang menjadi alasan negara melakukan perdagangan
internasional.
Dapid
Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak
(dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis
barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional
yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asal negara
tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang dimiliki biaya
relatif terkecil dari negara lain.
Dalam menggunakan
teori keunggulan komparatif, kita akan berpijak pada asumsi berikut :
- Perdagangan melibatkan dua
negara
- Ada dua barang berbeda
yang diperdagangkan
- Berlaku teori nilai tenaga
kerja, yaitu nilai atau harga suatu barang dapat dihitung dari jumlah waktu
(jamkerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.
Contoh
:
|
Negara
|
Jumlah jam kerja persatuan unit
|
Perbandingan efisiensi tenaga
kerja
|
||
|
kemeja
|
sepatu
|
kemeja
|
sepatu
|
|
|
Indonesia
|
1
|
2
|
1/4
|
2/3
|
|
Malaysia
|
4
|
3
|
4
|
3/2
|
Dari
tabel diatas, indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam produksi kemeja,
sedangkan malaysia masih punya kesempatan memperoleh keuntungan dari
perdagangan internasional jika berspesialisasi dalam produksi sepatu.
Dasar pemikiran
Ricardo mengenai penyebab terjadinya perdagangan antar negara pada prinsipnya
sama dengan dasar pemikiran dari adam smith, namun berbeda pada cara pengukuran
keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan perbedaan
absolutnya. Jadi, beda dari kedua teori diatas terletak pada biaya mutlak dan biaya relatif untuk
memproduksi barang/ jasa.
Perdagangan
internasional yang kegiatan umumnya yaitu ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan
mata uang asing (biasanyan dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan
pemasukan devisa dalam bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan
untuk membiayai impor, sedangkan impor mengeluarkan devisa.
Devisa
sangat penting bagi suatu negara untuk kegiatan impor barang/jasa, selanjutnya
barang/jasa yang diimpor tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan.
Karena itu, sektor ekspor harus selalul ditingkatkan. Persediaan devisa negara
akan terkuras untuk membiayai impor bila tanpa diimbangi dengan adanya ekspor.
Devisa
(foreign exchange) adalah alat pembayaran yang diakui secara internasional.
Devisa dapat berupa :
1. Valas (mata uang asing)
2. Emas (dalam bentuk
batangan dengan kadar 24 karat)
3. Bill of exchange atau wesel,
yaitu surat perintah dari nasabah kepada banknya untuk meakukan pembayaran
sejumlah uang tertentu.
4. Traveller Cheque, yaitu
cek khusus untuk digunakan dalam perjalanan biasanya untuk turis dan dapat
dicairkan pada bank-bank yang ditunjuk di negara yang dituju.
Suatu
negara dapat memperoleh devisa dari kegiatan perdagangan internasional, yaitu
dengan cara mengekspor barang/jasa ke luar negeri, bea masuk barang-barang
impor, dan transfer penghasilan.
Fungsi
devisa bagi suatu negara yaitu :
Devisa
dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, membiayai impor, dan
menyeimbangkan neraca pembayaran agar tidak mengalami defisit sehingga
perekonomian di dalam negeri stabil.
Total
valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara disebut
sebagai cadangan devisa. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi balance of
payment (BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya.
Cadangan
devisa suatu negara biasanya dikelompokan atas cadangan devisa resmi dan
cadangan devisa nasional.
a. Cadangan devisa resmi,
yaitu cadangan devisa yang dimiliki oleh negara (pemerintah). Cadangan devisa
ini dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank sentral.
b. Cadangan devisa nasional,
yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga,
terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk
bank umum nasional)
Setiap
negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian
dalam negeri mereka dari dampak negatif persaingan yang ditimbulkan dalam
perdagangan internasional. Perdagangan internasional memungkinkan masuknya
barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Oleh karena itu,
pemerintah perlu membuat suatu kebijakan perdagangan internasional
Jika
barang dan jasa dari luar negara lebih banyak dan lebih diminati oleh
masyarakat dibandingkan produk dalam negeri, maka hal itu akan berdampak buruk
bagi perekonomian dalam negeri.
Kebijakan
tersebut memang disatu sisi dapat menguntungkan suatu negara, tapi sekaligus
juga dapat merugikan negara lain. Karena itu juga sebagai hambatan dalam
perdagangan internasional. Dalam perdagangan bebas, hambatan-hambatan tersebut
tidak ada.
Macam-macam
kebijakan Perdagangan Internasional yang bisa dilakukan pemerintah :
1. Tarif/ Bea masuk
Pemerintah
menetapkan kebijakan bahwa setiap barang yang diimpor harus membayar pajak,
yang dikenal sebagai tarif atau bea masuk.
Tujuan
penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut :
a. Menghambat impor
barang-barang/jasa luar negeri
b. Melindungi barang/ jasa
produksi dalam negeri.
Pajak
atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/ jasa impor, sehingga
diharapkan harga barang produksi dalam negeri akan lebih murah dari harga
barang produksi luar negeri yang diimpor tersebut. Hal ini dapat melindungi
barang/ jasa dalam negeri karena lebih murah dan lebih bisa bersaing untuk
memperebutkan pelanggan.
c. Menambah pendapatan
pemerintah dari pajak
2. Kuota
Pengertian
kuota adalah suatu kebijakan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor
3. Larangan Ekspor
4. Larangan Impor
5. Subsidi
Agar
produksi didalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi
kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin,
peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dll
6. Politik dumping
Dumping
adalah salah suatu kebijakan perdagangan internasional dengan cara menjual
suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga yang di jual di dalam negeri. Namun, pelaksanaan politik dumping dalam
praktek perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji
(unfair trade) karena dapat merugikan negera lain.
7. Diskriminasi harga
8. Premi.
Premi
adalah “bonus”yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk
para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan
pemerintah.
Neraca
Pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukan nilai transaksi
perdagangan dan aliran dana yang dilakukan suatu negara dengan negara lain
dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
2.2.1
Neraca Berjalan
Neraca
Berjalan mencatat :
a. Ekspor dan Impor barang
tampak
b. Ekspor dan Impor jasa
(barang tak tampak)
c. Pembayaran pindahan netto
ke luar negeri
2.2.1a.
Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor
pertanian, barang-barang produksi industri, dan barang-barang yang
diproduksikan oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor
barang tak tampak lainnya. Neraca yaitu perbedaan diantara ekspor dan impor
dari perdagangan tampak- yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak,
dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif, berarti ekspor
barang-barang tampak adalah melebihi impornya, Sebaliknya apabila negatif maka
impor melebihi ekspor.
2.2.1b
Nilai Ekspor dan Impor Barang-barang Tak Tampak
Transaksi
ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang
tampak yang diekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan
investasi (yang meliputi keuntungan, bunga keatas modal yang diinvestasikan, dan
deviden). Neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih ekspor dan impor
jasa-jasa dinamakan neraca jasa. Nilai neraca jasa sesuatu negara, yang positif
berarti negara tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dari
membelinya dari negara-negara lain. Apabila nilai negatif berarti bahwa negara
tersebut lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dari menjual jasanya ke luar negeri.
2.2.1c.
Pembayaran Pindahan
Ini
meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak
swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu
“membayar”dalam bentuk uang/ jasa. Contoh-contoh dari pembayaran pindahan
adalah bantuan uang suatu negara Arab ke Afganistan, atau bantuan bahan makanan
Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirim uang untuk membiayai
perjalanan anak-anak bersekolah di luar negeri
2.2.2.
Neraca Modal
Neraca
modal meliputi dua golongan yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran modal
keuangan swasta
2.2.2a
Aliran Modal jangka Panjang
Aliran
Modal jangka Panjang meliputi aliran modal resmi dan investasi langsung oleh
pihak swasta ke negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan
pembayaran diantara badan-badan pemerintah disuatu negara dengan negara-negara
lain. Sedangkan investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung,
yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian.
Modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan tersebut.
Perbedaan diantara modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dengan
modal jangka panjang yang dibayar ke luar negeri dinamakan neraca modal jangka
panjang. Apabila nilai positif, keadaan ini berarti lebih banyak modal jangka
panjang yang diterima dari luar negeri dari yang dibayarkan ke luar negeri.
Aliran seperti itu membantu memperkukuh neraca pembayaran. Disamping itu aliran
modal jangka panjang dapat meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan
investasi sektor swasta.
2.2.2b.
Modal Swasta dan Kesilapan Ketinggalan
Dua akun penting lain dalam neraca
pembayaran meliputi akun “modal swasta”dan “kesilapan dan ketinggalan”. Yang
dimaksud modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau
investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang
asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan juga sebagai
“hot money”. Dinamakan demikian karena dana tersebut dapat mengalir dari suatu
negara ke negara lain dengan mudah dan dalam waktu yang cepat. Uang tersebut
biasanya meliputi uang yang diinvestasikan di pasaran uang dan pasaran modal
untuk memperoleh keuntungan dari investasi tersebut. Pembelian saham-saham
domestik oleh suatu perusahaan “mutual fund” di New York merupakan salah satu
contoh dari aliran masuk modal swasta.
Akun kesilapan dan ketinggalan merupakan
akun yang menaksir besarnya aliran uang yang tidak dicatat. Dalam setiap neraca
pembayaran perlu ada akun kesilapan dan ketinggalan untuk memastikan agar
perhitungan aliran ke luar dan aliran masuk adalah seimbang. Misalnya anda
membawa uang Rp. 100 ribu, ketika anda hitung sisa uang setelah dibelanjakan,
sisanya adalah Rp. 40 ribu. Akan tetapi dalam ingatan anda yang dibelanjakan
hanyalah Rp. 50 ribu. Berarti anda tidak mengetahui bagaimana uang sebanyak Rp. 10 ribu lagi digunakan. Dalam neraca
pembayaran kesalahan yang seperti ini dicatat dalam akun “kesilapan dan
ketinggalan”
Aliran
pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu negara pada suatu waktu
tertentu biasanya berbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran dan investasi
ke luar negeri. Perbedaan di antara keduanya dinamakan “neraca keseluruhan”. Apabila neraca keseluruhan bernilai positif,
artinya adalah: aliran pembayaran dan investasi ke sesuatu negara melebihi
aliran yang sama ke negara-negara lain. Dengan demikian, sebaliknya, nilai
negatif menggambarkan bahwa aliran ke luar melebihi aliran yang masuk.
Dalam
keadaan di mana suatu negara lebih banyak membuat pembayaran ke luar negeri
kalau dibandingkan dengan penerimaannya, maka bank sentral harus mengurangi
cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut. Sebaliknya,
apabila yang diterima dari negara-negara lain adalah lebih banyak dari yang
harus dibayar, maka cadangan valuta asing akan bertambah. Dalam informasi
mengenai “perubahan dalam cadangan bank sentral”, yang ditunjukkan adalah (i)
jumlah perubahan cadangan tersebut dalam satu tahun tertentu, dan (ii)
banyaknya jumlah perubahan dari tiap-tiap jenis harta bank sentral.
2.3.1
Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
Neraca
pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri
adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Ini
tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang, dan begitu
pula neraca modal selalu dalam keadaan seimbang.Yang menyebabkan neraca
pembayaran yang selalu seimbang adalah: ketidakseimbangan dalam neraca berjalan
dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang
dimiliki oleh bank sentral.
Contoh
:
i.
Neraca
berjalan + 40
ii.
Nercaca modal
jangka panjang + 20
iii.
Modal keuangan swasta - 30
NERACA
KESELURUHAN + 30
iv.
Perubahan
cadangan mata
uang
asing bank sentral - 30
Contoh
di atas menggambarkan bahwa dalam neraca berjalan terdapat surplus sebanyak Rp
40 triliun dan aliran modal jangka panjang memperoleh surplus sebanyak Rp. 20
triliun. Dalam aliran modal keuangan swasta terdapat defisit sebanyak Rp. 30
triliun, dan ini menyebabkan neraca keseluruhan hanya memperoleh surplus
sebanyak Rp. 30 triliun. Surplus dalam neraca keseluruhan berarti: negara itu
menerima Rp. 30 triliun dari negara-negara lain. Ini menyebabkan cadangan
valuta asing bank sentral bertambah dengan jumlah yang sama. Akibat dari pertambahan
cadangan ini maka neraca pembayaran telah menjadi seimbang, yaitu aliran uang
dan modal yang masuk dan keluar adalah telah sama banyaknya. ( Catatan: dalam
neraca pembayaran tanda negatif (-) dalam perubahan cadangan valuta asing
menggambarkan pertambahan cadangan, dan tanda positif (+) berarti pengurangan
cadangan valuta asing bank sentral).
Setiap
negara, walaupun menggunakan prinsip yang sama seperti yang telah diterangkan
dalam bagian sebelum ini dalam menyusun data neraca pembayaran, membuat
klasifikasi yang agak berbeda dalam mengemukakannya. Di indonesia neraca
pembayaran disusun seperti yang di tunjukan pada tabel dibawah
Data
yang dikemukakan adalah untuk tahun 1996/97, yaitu tahun sebelum krisis moneter
melanda Indonesia, dan tahun 2000/01. Data tersebut dapat memberi gambaran
kasar tentang bagaimana bentuk hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara
lain sebelum dan sesudah krisis moneter. Susunan neraca pembayaran ini dapat
dibedakan kepada tiga golongan mutasi keuangan yaitu: (i) transaksi berjalan,
(ii) transaksi modal, dan (iii) selisih perhitungan.
Neraca
Pembayaran Indonesia, 1997 dan 2001 (Juta dolar US)
Jenis mutasi keuangan 1996/97 2000/01
A. Transaksi Berjalan
1. Ekspor-Impor barang
a. Ekspor 52.038 65.408
i. Non-Migas (39.267)
(50.341)
ii. Migas (12.771)
(15.067)
- Minyak (7.513) (7.954)
- Gas (5.258) (7.113)
b. Impor 45.819 40.367
i.
Non-Migas (41.126)
(34.376)
ii.
Migas ( 4.693) (5.989)
- Minyak (4.423) (5.653)
- LNG (270) (336)
|
|
Neraca perdagangan 6.219 25.041
2. Ekspor-impor jasa-jasa
(neto) -14.288
-17.050
a. Non-Migas (-10.747)
(12.500)
b. Migas (-3.541)
(4.550)
|
|
Neraca transaksi berjalan -8.069 7.991
B. Transaksi Modal
1. Modal pemerintah (neto)
-820 3.218
a. Penerimaan 5.298 7.490
i. CGI (4.857) (2.420)
ii.Di
luar CGI (441) (5.070)
b. Pelunasan -6.118 -4.272
2. Modal swasta (neto) 13.488 -9.990
a. Penanaman modal langsung (6.546) (-4.551)
b. Lainnya (6.592)
(-5.439)
3. Jumlah (1) + (2) 12.668 -6.772
C. Selisih perhitungan 701 3.824
|
|
Neraca Keseluruhan 3.898 5.043
2.4.1
Transaksi Berjalan
Data
ini dibedakan kepada dua golongan: ekspor dan impor barang, dan ekspor-impor
neto jasa-jasa. Seterusnya setiap golongan data ini dibedakan pula kepada
ekspor dan impor Non-Migas dan Migas. Pada tahun 1996/97 ekspor Indonesia
berjumlah US$65,4 milyar pada tahun 2000/01. Kenaikan tersebut terutama
disebabkan oleh perkembangan ekspor Non-Migas-yaitu dari US$39,3 milyar pada
tahun 1996/97 menjadi US$ 50,3 milyar pada tahun 2000/01. Ekspor Migas hanya
mengalami kenaikan sebanyak kurang lebih US$2,3 milyar dan pertambahan tersebut
terutama disebabkan oleh kenaikan ekspor gas alam.
Dalam
periode yang sama impor merosot dari US$ 45,8 milyar menjadi US$ 40,4 milyar
dan penurunan ini terutama disebabkan oleh pengurangan impor Non-Migas, yaitu
dari US$41,1 milyar kepada US$34,4 milyar. Sedangkan impor Migas mengalami
kenaikan (dari US$ 4,7 milyar menjadi hampir US$ 6 milyar).
Perkembangan
ekspor dan impor seperti yang diterangkan di atas menyebabkan dalam periode di
atas neraca perdagangan mengalami perbaikan yang sangat signifikan, yaitu
surplusnya meningkat dari US$ 6,2 milyar menjadi US$ 25,0 milyar. Perbaikan
dalam neraca perdagangan ini menimbulkan efek yang positif terhadap neraca
transaksi berjalan yang mengalami defisit dalam tahun 1996/7 (sebanyak lebih
dari US$8 bilion) tetapi mengalami surplus pada tahun 2000/01 (sebanyak hampir
US$8 milyar). Defisit ekspor dan impor jasa netto meningkat dari US$14,3 milyar
menjadi US$17,1 milyar.
2.4.2.
Transaksi Modal dan Selisih Perhitungan
Transaksi
berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh
kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan
menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur)
dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi di luar negeri dan
biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Sedangkan transaksi modal
menggambarkan aliran ke luar masuk modal di antara Indonesia dengan
negara-negara lain.
Transaksi
modal, Data transaksi modal dibedakan kepada dua kelompok: nilai neto aliran
modal kepada pemerintah, dan nilai neto aliran swasta. Berbeda dengan
perkembangan dalam neraca perdagangan, yang menunjukkan arah aliran (trend) yang cukup memprihatinkan. Data
yang ditunjukkan memberikan gambaran berikut :
i.
Pinjaman
pemerintah semakin meningkat dan pembayaran uang semakin merosot Pada tahun
1996/97 penerimaan pinjaman pemerintah berjumlah hampir US$5,3 milyar dan
meningkat menjadi US$7,5 milyar pada tahun 2000/01. Sedangkan pelunasan hutang
merosot dari US$ 6,1 milyar menjadi US$ 4,3 milyar.
ii.
Aliran modal
swasta menunjukkan gambaran yang lebih suram. Pada tahun 1996/97 aliran masuk neto modal swasta mencapai
US$13,5 milyar dan terdiri dari lebih US$ 6,5 milyar aliran penanaman modal
langsung dan hampir US$ 6,6 milyar aliran modal lainnya. Arah alirannya (trend-nya) menjadi terbalik pada tahun
2000/01, yaitu aliran modal neto mengalami defisit hampir sebesar US$ 10 milyar
penanaman modal langsung dan sebesar US$ 5,4 milyar dalam defisit aliran modal
lainnya.
iii. Perkembangan aliran modal yang
diterangkan dalam (i) dan (ii) menggambarkan pembalikan total terhadap trend aliran modal ke Indonesia. Pada
tahun 1996/97, aliran masuk neto (yang merupakan gabungan aliran neto modal
pemerintah dan modal swasta) berjumlah US$ 12,7 milyar. Pada tahun 2000/01
aliran neto modal telah mengalami defisit sebesar hampir US$ 6,8 milyar.
Selisih
perhitungan Nilai selisih
penghitungan meningkat dari US$ 701 juta menjadi lebih dari US$ 3,8 milyar.
Pertambahan ini menggambarkan aliran modal yang tidak dicatat semakin meningkat
dan jumlahnya cukup besar.
Neraca
keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat di ketiga kelompok
transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan selisih perhitungan.
Walaupun aliran modal dan ekspor dan impor jasa menggambarkan keadaan yang
kurang menggalakkan dan memprihatinkan neraca keseluruhan masih menunjukkan
gambaran yang semakin membaik. Surplus neraca keseluruhan meningkat dari hampir
US$ 4 milyar menjadi lebih US$ 5 milyar.
Faktor
utama yang menyebabkan arah aliran yang menggalakkan tersebut adalah pembaikan
dalam neraca perdagangan, yang telah mengalami peningkatan yang sangat besar.
Surplus neraca perdagangan yang besar tersebut mampu menutupi defisit dalam
neraca perdagangan jasa dan defisit dalam aliran modal. Surplus yang besar
dalam neraca perdagangan menyebabkan pula perubahan neraca transaksi berjalan
dari defisit menjadi surplus.
Data
neraca pembayaran tahun 2000/01 menunjukkan walaupun neraca keseluruhan dalam
keadaan surplus, akan tetapi kedudukannya kurang kukuh. Apabila perekonomian
Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat kembali, impor akan mengalami
kenaikan yang pesat. Begitu juga ekspor-impor jasa neto defisitnya akan semakin
meningkat. Seterusnya pengaliran modal pemerintah (yaitu kecondongan pemerintah
untuk meminjam dari negara lain) belum tentu dapat dikurangi. Apabila hal-hal
yang dinyatakan ini berlaku, kedudukan neraca pembayaran yang kukuh hanya
mungkin berlaku apabila neraca perdagangan dan aliran modal swasta semakin
bertambah kukuh. Menciptakan hal tersebut merupakan tanggung jawab kita
bersama: pemerintah, administrasi pemerintahan, pengusaha dan juga masyarakat
pada umumnya. Sebagai contoh, aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan
politik dan sosial masyarakat. Seterusnya neraca perdagangan yang bertambah
baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat. Di samping para pengusaha perlu
berusaha ke arah itu, dorongan sangat diperlukan.
Perdagangan
internasional melibatkan berbagai transaksi ekonomi antara suatu negara dengan
negara lain. Transaksi ekonomi tersebut kemudian dicatat dalam bentuk neraca.
Neraca perdagangan internasional merupakan salah satu komponen penting dalam
neraca pembayaran internasional.
Disebut
sebagai neraca perdagangan internasional karena pada neraca perdagangan
internasional ada dua sisi yaitu sisi ekspor dan impor yang kemudian dilihat
sisi mana yang lebih besar, apakah ekspornya atau impornya? Kalau nilai ekspor
lebih tinggi berarti dikatakan neraca perdagangannya aktif atau mengalami
surplus. Sebaliknya jika nilai impor lebih tinggi daripada ekspor maka disebut
neraca perdagangan intrnasional yang pasif (mengalami defisit)
Ruang
lingkup neraca pembayaran internasional lebih besar dibandingkan neraca
perdagangan internasional. Neraca pembayaran internasional (balance of payment/
BOP) adaah suatu catatan dalam periode tertentu (biasanya satu tahun) tentang
seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain. Transaksi ekonomi yang dimaksud diantaranya : perdagangan barang, jasa dan
modal
Tingkat
perekonomian suatu negara dibandingkan dengan negara lain dapat dilihat dari
perbandingan antara mata uang dalam negeri yang bersangkutan dan mata uang luar
negeri. Semakin tinggi nilai tukar (kurs) mata uang suatu negara, semakin
berharga pula mata uang tersebut untuk digunakan dalam perdagangan
internasional.
Ada
dua macam kurs, yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs jual artinya harga
penjualan valuta asing oleh Bank, sedangkan kurs beli artinya harga pembelian
valuta asing oleh bank.
Untuk
menukarkan mata uang dalam negeri dengan mata uang asing, seseorang harus
datang ke bank devisa, ditempat penukaran resmi valuta asing (authorized money
changer) atau makelar valuta asing (exchange brokers)
Bank
yang merupakan tempat penukaran mata uang disebut bank devisa. Penentuan kurs
jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi bank devisa. Antara kurs jual
dan kurs beli selalu ada selisih. Selisih ini sengaja dibuat, karena selisih
tersebut merupakan keuntungan bagi pihak bank devisa. Sedangkan bagi pelanggan,
selisih tersebut dikenakan sebagai biaya dari transaksi. Kurs jual suatu mata
uang akan selalu lebih tinggi dari kurs belinya
Kurs
valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang
suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta
asing juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan,
yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang
asing. Pada dasarnya terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing,
yaitu:
berdasarkan
permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas
ditentukan
oleh pemerintah.
2.7.1.
Penentuan Kurs dalam Pasar Bebas
Penduduk
suatu negara meminta sesuatu mata uang asing dikarenakan untuk memungkinkan
negara tersebut membeli barang dari negara lain. Salah satu alasannya yaitu
karena barang yang ingin diimpor dari negara lain lebih murah dari yang
diproduksi di dalam negeri.
2.7.2
Permintaan dan Penawaran Mata Uang Asing
Kurs
pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang yang diproduksi di negara lain lebih murah atau lebih
mahal dari barang-barang yang diproduksi di dalam negeri.
Semakin
tinggi harga suatu mata uang, semakin sedikit permintaan terhadap mata uang
tersebut. Semakin rendah harga suatu mata uang, semakin banyak permintaan
terhadap mata uang tersebut. Berbeda dengan permintaan. Semakin tinggi harga
mata uang maka semakin banyak penawaran mata uang tersebut, semakin rendah harga
mata uang semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.
2.7.3.
Penentuan Harga Mata Uang Asing
Kurva
permintaan keatas dolar adalah DD . Kurva tersebut yang berbentuk menurun dari
kiri atas ke kanan bawah, berarti (i) Apabila harga dolar tinggi permintaan ke
ata dolar adlah sedikit (pada kurs satu dolar = 250 Yen hanya satu billion
dolar yang diminta), dan (ii) semakin rendah harga dolar semakin banyak
kuantitas dolar yang diminta (misalnya, pada kurs satu dolar = 100 yen sebanyak
4 bilion dolar diminta oleh orang-orang Jepang).
Kurva
SS adalah kurva penawaran ke atas mata uang dolar, dan dapat dilihat dalam
gambar dibawah bahwa bentuk kurva tersebut adalah menaik darikiri ke bawah ke
kanan atas. Kurva seperti ini menggambarkan bahwa Apabila mata uang dolar
rendah, penawaran dolar oleh orang-orang Amerika juga rendah (misalnya, pada
kurs satu dolar =50 yen sebanyak 1 bilion dolar billion saja yang ditawarkan,
dan (ii) apabila harga mata uang dolar tinggi, lebih banyak mata uang dolar
akan ditawarkan (oleh orang-orang Amerika). Gambar dibawah menunjukan kurva DD
dan SS berpotongan pada keadaan dimana harga tiap unit mata uang dolar adalah:
satu dolar sama dengan 150 yen. Pada kurs pertukaran ini permintaan olar adalah
sama dengan penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 bilion dolar. Keadaan ini
berarti kurs valuta asing adalah 1 dolar = 150 yen, dan kuantiti dolar yang
diperjual belikan dalam pasaran mata uang adalah sebanyak 2,5 bilion.
2.7.4.
Penentuan Kurs Pertukaran oleh Pemerintah
Pemerintah
dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing. Tujuannya adalah untuk
memastikan kurs yang tidak akan menimbulkan efek yang buruk terhadap
perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda dengan
kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Besarnya perbedaan tersebut dibandingkan
dengan yang berlaku di pasar bebas adalah bergantung kepada kebijakan dan
keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk tujuan-tujuan
pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian
Sebagai
ilustrasi, kurs valuta asing antara dolar dan yen yang ditentukan oleh pasar
bebas adalah satu dolar sama dengan 150
yen. Pemerintah Jepang memandang bahwa kurs ini kurang sesuai, oleh sebab itu
ditentukan bahwa kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 250 yen. Kurs
ini menggambarkan bahwa harga yen dinilai terlalu rendah dari yang akan
ditetapkan oleh pasar bebas, yaitu pemerintah menetapkan harga per unit dolar
adalah 250 yen sedangkan di pasar bebas harga akan mencapai satu dolar sama
dengan 150 yen.
Apabila
harga suatu mata uang domestik ditetapkan oleh pemerintah pada tingkat yang
lebih rendah dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata uang domestik
dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah (undervalued currency).
Sedangkan apabila harga mata uang domestik ditetapkan pemerintah pada kurs yang
lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, dinamakan mata uang yang
dinilai terlalu tinggi (overvalued currency).
2.7.5.
Perubahan-Perubahan Kurs
Ada
dua bentuk perubahan yaitu perubahan permintaan dan perubahan penawaran:
Dalam
gambar ditunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh perubahan permintaan mata
uang US dolar. Dimisalkan bahwa pada mulanya permintaan terhadap dolar adalah
DD dan penawaran terhadap dolar adalah SS. Maka kurs pertukaran adalah satu
dolar sama dengan 150 yen dan kuantitas dolar yang diperjualbelikan adalah Q1.
Sebagai akibat dari suatu kenaikan dalam permintaan terhadap dolar, kurva
permintaan dolar bergerak dari DD ke D1D1
Efek
Perubahan Penawaran
Awalnya
kurva SS dan DD menggambarkan penawaran dan permintaan uang dolar. Setelah itu
penawaran bertambah dari SS menjadi S1S1. akibatnya, kurs pertukaran untuk
setiap dolar turun dari 200 yen menjadi 150 yen dan kuantitas mata uang dolar
yang diperjualbelikan bertambah dari QA menjadi QB.
Kurs
pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar di mana kurs tersebut akan terus
menerus mengalami perubahan sesuai dengan perubahan dalam permintaan dan
penawaran uang asing, maka kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar
dinamakan kurs pertukaran berubah bebas atau kurs pertukaran terapung.
Sedangkan kurs pertukaran yang ditentukan oleh pemerintah dinamakan kurs tetap
atau kurs pertukaran resmi.
2.7.6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs
Perubahan
dalam permintaan dan penawaran suatu valuta yang selanjutnya menyebabkan
perubahan dalam kurs valuta disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Perubahan
dalam Citarasa Masyarakat
Citarasa masyarakat
mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan citarasa masyarakat akan
mengubah corak konsumsi mereka terhadap barang-barang yang diproduksi di dalam
negeri maupun yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri
menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat pula menaikkan ekspor.
Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan
masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.
Perubahan
Harga Barang Ekspor dan Impor
Harga suatu barang merupakan salah satu
faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor.
Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah
akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya berkurang.
Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor dan sebaliknya,
kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.
Kenaikan
Harga Umum (Inflasi)
Inflasi
yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.
Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi berikut: 1. inflasi
menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar
negeri dan oleh sebab itu inflasi berkecenderungan menambah impor, 2. inflasi
menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu
inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan 1 menyebabkan permintaan
terhadap valuta asing bertambah, dan keadaan 2 menyebabkan penawaran terhadap
valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah.
Perubahan
Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian
investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga
dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal
dalam negeri mengalir ke luar negeri. Sedangkan suku bunga tingkat pengembalian
invesasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu.
Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan terhadap mata
uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang
suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar
negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi
di negara-negara lain.
Pertumbuhan
Ekonomi
Efek
yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya
tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu
terutama diakibatkan oleh perkembagan ekspor, maka permintaan terhadap mata
uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karena itu
nilai mata uang negara itu naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut
menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang
negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai
mata uang negara tersebut akan merosot.
Sistem
kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar berkecenderungan akan
menyebabkan ketidakseimbangan yang terus menerus dalam neraca pembayaran,
sedangkan kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah berkecenderungan
menimbulkan neraca pembayaran yang tidak seimbang.
2.8.1.Neraca
Pembayaran dalam Sistem Kurs Tukaran Berubah Bebas
Sistem
kurs berubah bebas berkecenderungan untuk menyeimbangkan neraca pembayaaran.
Kurva DD menggambarkan permintaan
penduduk Indonesia terhadap mata uang bath Thailand, kurva SS menggambarkan penawaran penduduk Thailand atas bath mereka. Dari
persilangan kurva DD dan kurva SS maka diperoleh kurs 1baht=200 rupiah. Dari
keadaan ini neraca pembayaran adalah seimbang.
Perubahan
citarasa penduduk Thailand menyebabkan mereka ingin mengimpor lebih banyak
barang dari Indonesia, perubahan ini menyebabkan penawaran bath bertambah dari
SS menjadi S1S1. Akan tetapi permintaan Indonesia terhadap bath tetap. Pada
waktu yang sama, nilai bath yang merosot menyebabkan barang Thailand menjadi
relatif lebih murah. Sebagai akibatnya impor Thailand dari Indonesia semakin
bertambah diimbangi oleh pertambahan impor Indonesia dari Thailand. Akhirnya
neraca pembayaran masih tetap seimbang
2.8.2
Neraca Pembayaran dalam Sistem Kurs Pertukaran Tetap
Kurva
SS menggambarkan jumlah dolar yang ditawarkan oleh penduduk Amerika Serikat
kepada penduduk Indonesia. Kurva DD menggambarkan permintaan penduduk Indonesia
terhadap dolar US. Apabila kurs pertukaran ditentukan oleh pasar bebas, setiap
unit dolar US adalah sama dengan Rp 10.000.berdasarkan beberapa pertimbangan,
misalkan pemerintah Indonesia menentukan bahwa kurs pertukaran antara dolar US
dan rupiah adalah satu US sama dengan Rp 12.500. ditinjau dari sudut pandang
Indonesia nilai tukar yang ditetapkan pemerintah lebih rendah dari yang
ditentukan oleh pasar bebas, keadaan ini dinamakan mata uang yang dinilai
terlalu rendah atau undervalued. Keadaan sebaliknya dinamakan mata uang yang
dinilai terlalu tinggi atau overvalued.
Apabila
kurs perukaran yang ditetapkan 1USD = Rp 12.500, maka akan terjadi
ketidakseimbangan permintaan dan penawaran dolar. Pada kurs pertukaran tersebut
Qb dolar Us ditawarkan penduduk Amerika segangkan Qa dolar US diminta penduduk
Indonesia. Keadaan seperti ini berarti bahwa Indonesia mengalami surplus dalam
neraca pembayaran.
karena
Amerika menawrkan lebih banyak dolar US. Maka dapat ditarik kesimpulan, oleh
karena kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah selalu berbeda dengan
kurs yang ditetapkan oleh pasar bebas, maka dalam sistem kurs pertukaran tetap
neraca pembayaran akan cenderung dalam keadaan tidak seimbang.
2.9.1.
Kebijakan Pemerintah dalam Ekonomi Terbuka
Dalam
perekonomian terbuka, masalah yang dihadapi suatu negara menjadi lebih rumit,
dan kebijakan yang perlu dirumuskan dan dilaksanakan pemerintah perlu
difikirkan dengan lebih baik. Dalam perekonomian tertutup, biasanya hanya ada
dua masalah yang perlu difikirkan pemerintah dalam merumuskan kebijakan
ekonomi, yaitu masalah pengangguran dan masalah inflasi. Namun dalam
perekonomian terbuka, perlu pula diperhatikan efek dari kebijakan pemerintah
yang di rumuskan terhadap neraca pembayaran dan kestabilan kurs pertukaran.
Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh sesuatu perekonomia terbuka, adalah:
· Perekonomian menghadapi
masalah pengangguran, tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran
· Perekonomian menghadapi
masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran
·
Perekonomian
menghadapi masalah pengangguran dan disamping itu menghadapi masalah defisit
dalam neraca pembayaran
Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu menghadapi masalah
defisit dalam neraca pembayaran
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah defisit dalam neraca pembayaran, adalah :
Mengatasi masalah pengangguran dan defisit dalam neraca pembayaran. Kebijakan
pemerintah untuk mengatasi masalah seperti ini biasanya berbentuk kebijakan
memindahkan perbelanjaan.
Mengatasi masalah inflasi dan defisit dalam neraca pembayaran. Kebijakan
pemerintah yang dijalankan akan meliputi langkah-langkah yang digolongkan
kepada kebijakan mengurangkan perbelanjaan.
2.9.2. Kebijakan Memindahkan Perbelanjaan
Kebijakan memindahkan perbelanjaan adalah
langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah defisit dalam neraca
pembayaran yang akan mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor.
Kebijakan ini dijalankan, apabila defisit neraca pembayaran wujud ketika
perekonomian juga menghadapi masalah pengangguran. Langkah-langkah yang akan
mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam negeri adalah sebagai
berikut :
Melakukan pembatasan impor. Ini dapat dilakukan dengan menaikkan pajak impor
(tarif). Disamping itu dapat pula dijalankan dengan menggunakan kuota dan
melakukan kampanye untuk membeli barang dalam negeri.
Menekankan (mengurangi penggunaan valuta asing). Pemerintah (melalui bank
sentral) mencatu penggunaan mata uang asing. Masyarakat dan para pengusaha
haruslah menerangkan tujuan mereka membeli valuta asing. Pemerintah lebih baik
mengutamakan pengguna valuta asing untuk mengimpor barang keperluan pokok dan
bahan mentah sektor industri dan tidak mendorong usaha mengimpor barang-barang
mewah.
Menurunkan nilai mata uang (devaluasi). Langkah ini menyebabkan barang impor
menjadi lebih mahal dan akan mengurangi impor. Sebaliknya barang ekspor menjadi
murah di pasaran luar negeri dan akan menambah ekspor.
Langkah-langkah yang akan menambah ekspor
sehingga menambah penerimaan valuta asing adalah:
Memberikan insentif fiscal dan moneter untuk menambahkan kegiatan dalam
produksi barang ekspor. Insentif-insentif ini antara lain adalah membina
kawasan perusahaan dan kawasan bebas pajak (free trade zone), memberikan
kemudahan pinjaman atau member subsidi ekspor.
Mewujudkan kestabilan upah dan harga.
Pertambahan ekspor sangat tergantung kepada kemampuan ekspor negara untuk
bersaing di luar negeri. Salah satu faktor yang menentukan kapasitas bersaing
adalah biaya produksi yang rendah. Untuk memastikan agar biaya produksi tetap
rendah, upah dan harga-harga barang dalam negeri perlu distabilkan.
Menurunkan nilai valuta bukan saja akan dapat mengurangkan impor tetapi juga
akan menambahkan ekspor.
2.9.3. Kebijakan Pengurangan Perbelanjaan
Kebijakan pengurangan perbelanjaan adalah
langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan dalam neraca
pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agrerat dan tingkat kegiatan ekonomi
negara. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah dalam neraca pembayaran
dengan cara mengurangkan perbelanjaan akan dilakukan apabila:
Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh dan disamping itu juga
inflasi telah terwujud
Dalam perekonomian terdapat defisit yang berkepanjangan dalam neraca pembayaran
Kebijakan mengurangi perbelanjaan dapat
dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah berikut:
Menaikan pajak pendapatan. Pajak ini akan mengurangi pendapatan disposable dan
pengurangan ini akan mengurangi konsumsi rumah tangga.
Menaikan suku bunga dan menurunkan penawaran uang. Tujuan ini dapat dicapai
dengan menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan menaikan tingkat cadangan
minimum dan menaikan suku bank (diskonto). Pengurangan penawaran uang dan suku
bunga yang tinggi akan mempengaruhi investasi. Keadaan ini selanjutnya akan
mengurangi pengeluaran agrerat.
Mengurangi pengeluaran pemerintah. Oleh karena pengeluaran pemerintah adalah
sebagai bagian dari pengeluaran agrerat, maka pengurangan pengeluaran
pemerintah akan mengurani pengeluaran agrerat.
2.9.4. Devaluasi (Penurunan Nilai Valuta)
Devaluasi biasanya dilakukan oleh negara-negara
yang menjalankan system kurs pertukaran tetap. Devaluasi adalah tindakan
pemerintah yang menurunkan nilai mata uangnya terhadap valuta asing. Efek-efek
yang mungkin ditimbulkan oleh devaluasi adalah:
Ekspor akan bertambah, karena di pasaran luar negeri ekspor negara menjadi
lebih murah
Impor berkurang, krena barang luar negeri menjadi lebih mahal
Kenaikan ekspor dan pengurangan impor akan memperbaiki neraca pembayaran
Pendapatan nasional akan bertambah karena ekspor naik, pengurangan impor
menaikkan permintaan produksi domestik, dan kenaikan yang diakibatkan oleh
faktor-faktor tersebut akan mendorong investasi.
Inflasi dapat juga berlaku apabila devaluasi dilakukan ketika perekonomian
mengalami kemakmuran yang tinggi. Ini disebabkan karena kenaikkan ekspor dan
perkembangan kegiatan ekonomi yang lain yang diakibatkan oleh devaluasi akan
menaikkan upah buruh dan harga-harga
Di luar negeri mungkin negara-negara lain melakukan langkah balasan dengan
menggunakan halangan perdagangan impor atau dengan melakukan devaluasi.
Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mensukseskan devaluasi adalah:
Ekspor negara itu elastis. Hanya dalam keadaan ini hasil penjualan ekspor
bertambah. Apabila permintaan luar negeri ke atas barang ekspor negara yang
mendevaluasikan valutanya tidak elastis, devaluasi akan mengurangi hasil
penjualan ekspor
Permintaan impor negara itu adalah elastis. Apabila permintaan impor elastis,
devaluasi mengurangi jumlah impor dengan tingkat yang lebih tinggi dari
penurunan nilai mata uang. Maka pengeluaran ke atas barang impor akan menjadi
lebih kecil dari sebelum devaluasi
Di dalam negeri tidak berlaku inflasi. Apabila devaluasi mengakibatkan inflasi
di dalam negeri, barang ekspor dan barang buatan sendiri akan mengalami
kenaikan harga. Apabila tingkat kenaikan harga lebih besar dari tingkat
devaluasi, pada akhirnya harga ekspor menjadi lebih mahal dan barang impor menjadi
lebih murah sebelum devaluasi. Pada akhirnya negara itu tidak memperoleh
sembarang keuntungan devaluasi
Negara lain tidak melakukan reaksi balasan dan
melakukan devaluasi pula. Apabila negara-negara lain melakukan tindakan yang
sama, devaluasi tidak akan memberikan sembarang efek kepada neraca pembayaran
dan perekonomian negara. Langkah seperti itu akan dijalankan apabila negara
lain tersebut merupakan partner dagang yang sangat penting.
a. Neraca pembayaran suatu
negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional
antara penduduk negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu
tertentu. Atau Neraca pembyaran adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yang meliputi perdagangan
barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu
negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi ekonomi tersebut diklasifikasikan ke
dalam transaksi berjalan, transaksi modal, dan lalu lintas moneter. Transaksi
berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang dan jasa, sedangkan transaksi
modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah
perubahan dalam cadangan devisa. Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan
gambaran arus penerimaan dan pengeluaran devisa serta perubahan neto cadangan
devisa
b. Valuta Asing merupakan
uang Asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk perdagangan internasional
(ekspor dan impor), dalam penentuan valas ada dua jenis yaitu: di tentukan oleh
pemerintah (kurs tetap) dan di tentukan oleh pasar (Kurs mengambang), dalam
kurs tetap pemerintah menetapkan hara lebih tinggi (overvalued) atau terlalu
rendah (undervalued) sehingga dalam neraca pembayaran cenderung dalam keadaan
tidak seimbang. Faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs di pasar bebas
ada 5 macam :
1. Perubahan dalam cita rasa
masyarakat
2. Perubahan harga dari
barang-barang ekspor
3. Inflasi
4. Perubahan dalam tingkat
bunga dan tingkat pengembalian investasi
5. Perkembangan ekonomi
c. Kebijakan Pemerintah
mempunyai pengaruh terhadap keseimbangan ekonomi Negara, tentunya
masalah-masalah ekonomi mengenai pengangguran dan inflasi oleh karena itu
pemerintah perlu bertindak lebih baik dalam hal ini langkang-langkah mengatasi
masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agrerat
dan tingkat kegiatan ekonomi Negara, Langkah-langkah mengurangi impor dan
mendorong konsumsi barang dalam negeri, kemudian langkah-langkah menurunkan
nilai mata uangnya terhadap valuta asing.
Saya
sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan
kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa
yang akan datang untuk menjadi lebih
baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas
yang saya laksanakan.

lengkap sekali.,.. jadi bahan referensi terbaik untuk Makalah neraca pembayaran dan perdagangan
BalasHapusterbaru di web jurnalmakalah.com
ijin comot dan silahkan download Makalah neraca pembayaran dan perdagangan terbaru di jurnalmakalah.com
BalasHapus